Pengertian Konektivitas
Antar Ruang dan Waktu
Ruang adalah
·
Tempat di permukaan bumi, baik
secara keseluruhan maupun hanya sebagian (Sumaatmadja, 1981). Ruang tidak hanya
sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan
bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai,
dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu.
·
Ruang juga mencakup
lapisan tanah dan batuan sampai pada
lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme
atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas
ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang memengaruhi
kehidupan di permukaan bumi.
·
Setiap ruang dipermukaan bumi
memiliki karateristik atau ciri khas tertentu. Karateristik inilah yang
kemudian menciptakan keterkaitan antar ruang dipermukaan bumi.
- Banjir di daerah perumahan Monang Maning Denpasar Barat yang terjadi karena hilangnya daerah hijau dan ditutupnya sungai menjadi saluran pembuangan perkotaan yang lebih kecil.
- Penduduk kota Denpasar menghasilkan berbagai produk kerajinan maupun industry seperti pakaian, sepatu, kendaraan, barang elektronik dll. Penduduk pedesaan menghasilkan produk pangan. Penduduk Kota Denpasar membutuhkan barang yang dibuat penduduk desa begitupun sebaliknya. Sehingga terjadilah pertukaran diantara kedua pihak.
Contoh-contoh
tersebut menunjukkan adanya keterkaitan peristiwa dan gejala antar-ruang. Suatu
gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri sendiri, tetapi akan
terkait dengan gejala atau peristiwa pada
ruang lainnya.
Ada beberapa
kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan
yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan antara (intervening
opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability) .
1. Saling
Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary)
Kondisi saling
melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang
dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan
wilayah B merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan
wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus),
maka wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas
perdagangan atau jual beli.
2. Kesempatan
Antara (Intervening Opportunity)
Kesempatan
antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai
tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk,
maka ia akan memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk
tersebut. Contohnya, Wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun
kemudian diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena Wilayah C
jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan
dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi
antara wilayah A dengan B melemah.
3. Kemudahan Transfer
(Transfer Ability)
Pengangkutan
barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi
tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika
biaya tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi
antar ruang tidak akan terjadi. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan
juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana)
yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk
dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk
mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual
sayuran dari wilayah A ke wilayah B,nnamun jalan menuju wilayah B mengalami
kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi
menjual sayuran ke wilayah B.
Waktu adalah
Masa atau
periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Selain terikat
oleh ruang, suatu gejala atau peristiwa
juga terikat oleh waktu. Dalam sejarah,
konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan
perkembangannya hingga saat ini.
Waktu dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu
- waktu lampau,
- waktu sekarang, dan
- waktu yang akan datang.
Semua peristiwa
yang terjadi tentunya akan selalu dikaitkan dengan ruang dan waktu. misalnya :
- SMP Muhammadiyah 2 Denpasar menyemarakkan Hari Raya Idul Adha pada tanggal 23 September 2015 M atau 10 Dzulhijah 1436 H dengan memotong 2 ekor sapi dan 13 ekor kambing.
- Pak Abu Hurairah, S.HI. diangkat menjadi Kepala SMP Muhammadiyah 2 Denpasar sejak tanggal 1 Juli 2014.
Jika
diperhatikan 2 contoh diatas terdiri dari unsur yaitu tempat (ruang) dan
tanggal (waktu). Demikian kita memahami tempat (ruang) dan waktu yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
manusia.
Ruang atau
tempat digunakan manusia sebagai tempat
tinggal dan tempat melakukan interaksi antara satu dan yang lainnya. Mereka
saling menyapa, menegur, berkenalan, dan saling memengaruhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar